Kamis, 26 Juli 2012

Cinta Ditolak, Leher Dwi Komala Dijerat




LAMPUNG – GN
Tewasnya Dwi Komala Sari , 16, Siswi Sekolah Menegah Teknologi Idustri (SMTI) Bandar Lampung yang dibunuh Deri ,16, rekan sekolahnya masih menimbulkan tanda tanya keluarga korban.
Pihak keluarga mengaku ada kejanggalan penyebab dan motif tewasnya putri bungsu dua bersaudara yang ditemukan tidak bernyawa dan terkubur di belakang rumah makan Puti Minang Jl. Gatot Subroto, Telukbetung Selatan, pada Selasa(17/7) sore.
Sepupu korban Ria dan Tri sebelumnya mengakui Dwi diduga tewas karena unsur cinta yang ditolak. Bahkan mereka menduga ada pelaku lain yang membantu Deri menghabisi nyawa Dwi.
Unsur percintaan dan dugaan adanyua pelaku lain ternyata terbantahkan dari hasil penyelidikan dan penyidikan kepolisan Kota Bandar Lampung.  Karena dari penyelidikan dan penyidikan terungkap Derr merupakan pelaku tunggal pembunuh Dwi.
Deri tega menghabisi nyawa Dwi karena motif cinta bertepuk sebelah tangan tapi setalah korban tewas timbul niatnya ingin menguasai motor dan handphone korban.
Tersangka Deri mengakui dirinya  sebelum membunuh ia lebih dulu mencekoki korban dengan minuman soda  yang dicampur dengan obat tetas mata Insto. “Saya sakit hati. Sebelum saya bunuh saya kasih dia minuman soda campor obat tetes mata, biar mabok tapi tidak juga mabok akhirnya dari belakang saya jerat lehernya hingga tidak bergerak lagi ,” kata Deri pada Rabu (25/7).
Sebelumnya diberitakan  Dwi Komala Sari ,16, siswi kelas II Sekolah Menegah Teknologi Industri (SMTI) Bandar Lampung, tewas dengan kondisi tragis dan memilukan. Jasad korban berada di dalam karung terkubur di tanah sedalam 40 cm. Yang ditemukan di gudang eks PT Pusri  di Jalan Gatot Subroto, Pahoman, Telukbetung Utara, Bandarlampung.
Siswi kelahiran 11 Juni 1996 sebelumhya pergi dari rumahnya sejak Jumat (13/7), sekitar pukul 17.00 WIB. Ia , hendak mengantarkan rok ke rumah Yeni teman sekolahnya. Kepergian korban tidak pernah kembali, dan ditemukan,  sudah tidak bernyawa  dengan kondisi luka di leher bekas jeratan tali dan luka-luka (*Di)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar