Kamis, 26 Juli 2012

TURUT BERPARTISIPASI TINGKATKAN PRODUKSI BERAS NASIONAL, GUBERNUR RAIH PENGHARGAAN










JAKARTA – GN
Gubernur Banten-Hj.Ratu Atut Chosiyah, Rabu (18/7), mendapat penghargaan dari Presiden RI-Susilo Bambang Yudhoyono atas prestasi yang dinilai berhasil mendorong peningkatan produksi beras nasional (P2BN) lebih dari 5% pada tahun 2010 yang lalu. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI-Boediono di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta.
Pemberian penghargaan itu disampaikan pada konfrensi dua tahunan Dewan Ketahanan Pangan (DKP). Konferensi dua tahunan ini, merupakan forum tertinggi dalam tata kerja Dewan Ketahanan Pangan sebagai mekanisme untuk mengevaluasi pelaksanaan kebijakan umum ketahanan pangan dan strategi dalam mencapai sasaran pembangunan ketahanan pangan yang pada tahun ini mengetengahkan tema percepatan pencapaian sasaran swasembada lima komoditas pangan pokok.
Dalam pernyataannya Gubernur menyampaikan Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Banten akan mengawal pencapaian suplus 10 juta ton beras secara berkelanjutan dan akan mempercepat pencapaian swasembada padi, jagung, kedelai, gula dan daging sapi (target swasembada lima pangan pokok) pada tahun 2014 dengan mengalokasikan sumber daya yang memadai sesuai dengan kemampuan daerah.
Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Banten akan segera menyusun kebijakan operasional, program kongkrit dan mengoperasionalkan di lapangan dalam rangka percepatan pencapaian target swasembada lima pangan pokok” ungkap Gubernur.
Menanggapi pemenuhan target swasembada lima pangan pokok, Kepala Badan Ketahanan Pangan Daerah (BKPD) Provinsi Banten-Hj.Eneng Nurcahyati menyampaikan bahwa kebijakan yang dilakukan oleh Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Banten untuk memenuhi target swasembada lima pangan pokok meliputi kegiatan di bidang penyediaan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan, penganekaragaman pangan, pencegahan dan penanggulangan masalah pangan dan gizi.
Dalam percepatan penganekaragaman konsumsi pangan, di BKPD Provinsi Banten telah dilakukan melalui Kelompok Wanita/Tani maupun kelompok pangan lainnya. Pengembangan usaha dilakukan melalui kegiatan oleh kelompok-kelompok kerja dalam penyediaan bahan pangan lokal dari tepung-tepungan dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumber pangan lokal melalui peranan usaha kecil bidang pangan. Sementara penyediaan bahan baku pangan lokal adalah dengan produktivitas dan keanekaragaman produk pangan” ujar Eneng.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan-Agus M.Tauchid yang turut mendampingi Gubernur pada Kongres Dewan Ketahanan Pangan tahun 2012 menjelaskan bahwa produksi padi di Banten mengalami peningkatan dari 1.710.894 ton pada tahun 2008 menjadi 1.915.855 ton pada tahun 2010. Di sektor percepatan pencapaian swasembada daging sapi, Pemerintah Provinsi Banten telah melakukan berbagai program pengembangan kawasan budidaya ternak sapi yang terintegrasi dengan tanaman pangan atau perkebunan, pengembangan usaha pembibitan serta peningkatan jumlah dan kualitas rumah potong hewan di seluruh kabupaten/kota.
Pada Konferensi Dewan Ketahanan Pangan tahun 2012 selain Gubernur Banten, penghargaan P2BN juga diraih oleh Bupati Lebak, Bupati Pandeglang, Bupati Tangerang, Walikota Cilegon dan Walikota Serang dari 181 peraih penghargaan yang dianggap berhasil meningkatkan produksi beras lebih dari 5% pada tahun 2010. (*Adv)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar